Ilustrasi militer Taiwan. (AFP/Sam Yeh) |
Cek Fakta - Mata-mata China dilaporkan sudah menyusup ke militer Taiwan. Sejak 2006, China merekrut sejumlah komandan militer Taiwan dan membujuk mereka menjadi mata-mata Beijing.
Penyusupan ini terungkap dalam dokumen resmi Taiwan yang dirujuk Reuters. Dokumen itu intinya menuding seorang warga China bernama Xie Xizhang dan satu veteran pejabat Angkatan Laut Taiwan, Chang Pei-ning, melakukan spionase.Aksi Xie ini disebut sebagai salah satu upaya kampanye besar China untuk melemahkan kepemimpinan militer dan sipil di wilayah itu.Xie sudah membangun identitas mata-matanya selama lebih dari 20 tahun. Selama rentang waktu itu, Xie selalu tampil sebagai pengusaha Hong Kong ketika berkunjung ke Taiwan.Pada 2006, Xie bertemu dengan Chang Pei-ning. Chang kemudian disebut menjadi salah satu agen Xie yang membantunya menembus kepemimpinan militer Taiwan. Mereka kemudian membentuk jaringan antara perwira dan veteran militer Taiwan.Baca Juga: Gudang Dijadikan Rumah, Veteran Korut Kekurangan Rumah
Beberapa perwira Taiwan dan keluarganya ikut jaringan Xie dengan iming-iming perjalanan mewah ke luar negeri, ribuan dolar uang tunai, dan hadiah seperti kain sutra dan ikat pinggang untuk istri si perwira.Pada Juni 2019, petugas kontra-spionase Taiwan akhirnya bergerak melawan jaringan Xie, meluncurkan penggerebekan yang menemukan bukti lebih lanjut terkait operasi ini.Sekarang, Chang didakwa atas kasus spionase dan surat penangkapan telah dikeluarkan untuk Xie. Menurut orang yang familiar dengan kasus ini, Xie kini tak berada di Taiwan.Akibat operasi Xie dan Chang, China dapat merusak keinginan beberapa prajurit Taiwan untuk berperang, mendapatkan detail terkait senjata berteknologi tinggi, dan mengetahui rencana pertahanan Taiwan.Selain detail pertahanan, Beijing juga disebut berhasil mendapatkan detail protokol keamanan untuk melindungi Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.Pada tahun ini, seorang pensiunan perwira kepresidenan dan letnan kolonel polisi militer yang bertugas melindungi Tsai divonis bersalah karena menyebarkan informasi sensitif terkait keamanan Tsai ke badan intelijen China.Informasi yang dibocorkan termasuk bagan organisasi yang digambar dengan tangan oleh unit pelindung presiden Taiwan.
Baca Juga: Pemuda Ini Coba-Coba Curi Kitab Suci Kuil Sikh, Dikeroyok Masyarakat Sampai Tewas
Kedua orang itu juga didakwa menyebarkan nama, jabatan, dan nomor telepon pasukan keamanan yang bertugas menjaga Kantor Kepresidenan dan rumah Tsai.Secara keseluruhan, dalam satu dekade terakhir setidaknya 21 perwira atau pensiunan perwira Taiwan dihukum karena menjadi mata-mata China.Setidaknya sembilan anggota militer Taiwan yang masih bertugas atau sudah pensiun sedang diadili atau diselidiki atas dugaan kontak dengan mata-mata China.Sebanyak 21 anggota militer dihukum dan dinyatakan bersalah karena merekrut mata-mata untuk China. Ada pula yang dihukum karena memberikan berbagai informasi sensitif ke China, seperti rincian kontak perwira senior Taiwan dan detail agen Taipei di Beijing.Sementara itu, Kantor Urusan Taiwan di Beijing tidak merespons pertanyaan Reuters terkait kegiatan spionase China di Taiwan.
Beberapa perwira Taiwan dan keluarganya ikut jaringan Xie dengan iming-iming perjalanan mewah ke luar negeri, ribuan dolar uang tunai, dan hadiah seperti kain sutra dan ikat pinggang untuk istri si perwira.Pada Juni 2019, petugas kontra-spionase Taiwan akhirnya bergerak melawan jaringan Xie, meluncurkan penggerebekan yang menemukan bukti lebih lanjut terkait operasi ini.Sekarang, Chang didakwa atas kasus spionase dan surat penangkapan telah dikeluarkan untuk Xie. Menurut orang yang familiar dengan kasus ini, Xie kini tak berada di Taiwan.Akibat operasi Xie dan Chang, China dapat merusak keinginan beberapa prajurit Taiwan untuk berperang, mendapatkan detail terkait senjata berteknologi tinggi, dan mengetahui rencana pertahanan Taiwan.Selain detail pertahanan, Beijing juga disebut berhasil mendapatkan detail protokol keamanan untuk melindungi Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.Pada tahun ini, seorang pensiunan perwira kepresidenan dan letnan kolonel polisi militer yang bertugas melindungi Tsai divonis bersalah karena menyebarkan informasi sensitif terkait keamanan Tsai ke badan intelijen China.Informasi yang dibocorkan termasuk bagan organisasi yang digambar dengan tangan oleh unit pelindung presiden Taiwan.
Baca Juga: Pemuda Ini Coba-Coba Curi Kitab Suci Kuil Sikh, Dikeroyok Masyarakat Sampai Tewas
Baca Juga: Wajah Muram Kim Jong-un Kenang Kematian Sang Ayah 1 Dekade Silam
China dan Taiwan memang tengah memiliki hubungan panas. China menganggap Taiwan sebagai bagian dari negaranya, sementara Taiwan tak mau tunduk pada China.( Utuma )
China dan Taiwan memang tengah memiliki hubungan panas. China menganggap Taiwan sebagai bagian dari negaranya, sementara Taiwan tak mau tunduk pada China.( Utuma )