Lengan robot ISS yang berlubang akibat ditabrak sampah antariksa (Tangkapan layar web asc-csa.gc.ca) |
Berita Harian - Salah satu lengan robot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) robek dan berlubang akibat tertabrak sampah luar angkasa.
Sampah yang mengambang di orbit Bumi ini tertinggal disana sisa pecahan dari berbagai kendaraan, roket, dan satelit luar angkasa yang diluncurkan ke orbit dan luar angkasa. Sampah-sampah ini bahkan mengelilingi Bumi dengan kecepatan tinggi.
Akibatnya, salah satu sayap ISS berupa lengan robot yang disebut Canadarm2 bolong. Hal ini diketahui setelah serangkaian inspeksi rutin dari lengan-lengan robotik ISS.
Diduga robeknya lengan robot ini akibat pecahan kecil sampah ruang angkasa yang menabrak dan menembus lengan serta pelindung termal alat itu.
Agensi Luar Angkasa Kanada menyebut kerusakan itu tidak mengganggu kinerja lengan robot tersebut. Namun, fakta bahwa lubang itu tak terdeteksi selama beberapa waktu menimbulkan keresahan.
Sebab, dikhawatirkan kerusakan-kerusakan kecil tak terdeteksi ini bisa membahayakan jiwa para awak ISS yang tinggal di laboratorium orbit Bumi itu.
"Ancaman tabrakan ditanggapi dengan sangat serius...Meski sejumlah tindakan pencegahan maksimal diambil untuk mengurangi potensi tabrakan dengan ISS, tapi benturan dengan benda-benda kecil memang terjadi," jelas agensi antariksa Kanada dalam laman resmi.
Akibat tabrakan ini, lengan robot itu berlubang dengan diameter 5 milimeter.
Objek yang mengelilingi orbit bumi cukup banyak dan sebagian besar berukuran kecil. Benda-benda ini tak dapat dilihat dengan mata telanjang dari permukaan Bumi.
Namun, ada puluhan ribu objek sampah luar angkasa yang dilacak NASA dan kelompok lain setiap hari selama 24 jam 7 hari seminggu (24/7) untuk memastikan bahwa mereka tidak menabrak Stasiun Luar Angkasa Internasional atau perangkat keras penting lainnya seperti satelit yang masih berfungsi.
Sebagian sampah-sampah kecil itu sebesar bola kasti. Objek sampah luar angkasa yang lebih kecil dari kasti terlalu sulit untuk dilacak dan jumlahnya terlalu banyak.
Sampah-sampah luar angkasa ini muncul ketika sebuah satelit menabrak satelit lain. Roket yang meluncurkan satelit atau pesawat ruang angkasa juga ikut menyumbang sampah-sampah ruang angkasa ini. Sebab, pendorong roket akan dibuang dan tertinggal di orbit.
Sisa roket pendorong ini akan ditabrak oleh beberapa bagian lain dari puing-puing ruang angkasa, sehingga membuat serpihan kecil sampah ruang angkasa makin berlipat ganda.
Benda-benda kecil inilah yang dikhawatirkan akan menimbulkan risiko keamanan penerbangan luar angkasa di masa depan. Sampah-sampah ini bahkan dikhawatirkan membahayakan astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Melansir BGR, tidak perlu potongan besar sampah luar angkasa untuk menyebabkan banyak kerusakan ISS dan satelit-satelit yang beroperasi di orbit. Beruntung sampah luar angkasa kali ini tidak menimbulkan kerusakan di bagian sensitif laboratorium itu.
Luar angkasa memang lingkungan yang keras yang bisa membahayakan manusia. Mulai dari perubahan suhu yang sangat ekstrem, bahaya radiasi, hingga sampah luar angkasa.
( Utuma )